BAB 2
Hidup Tenang dengan Kejujuran
Amanah dan Istiqamah
A.
Mari Renungkan
Sering
melihat di tengah-tengah masyarakat, seseorang yang ketika diberi
kepercayaan oleh orang
lain, lalu mengkhianati am±nah tersebut. Ketika diberikan kepercayaan untuk menjadi
ketua panitia, ia tidak menjalankannya dengan
maksimal. Ketika diberikan
kepercayaan untuk mengelola
uang, ia menyalahgunakannya untuk
kepentingan lain. Masih
banyak lagi perilakuperilaku tidak am±nah yang sering kita
lihat di masyarakat.
Akibat dari perilaku tersebut, banyak
pihak-pihak yang dirugikan.
Kita sering pula
menyaksikan perilaku orang
yang tidak konsisten (istiq±mah) dalam
melakukan kegiatan. Ketika
ditugasi oleh guru,
orang tersebut tidak menyelesaikannya. Hal
lain, misalnya, melalaikan
kewajiban sebagai seorang muslim
seperti £alat tepat waktu. Perilaku
tidak konsisten ini juga
akan merugikan si pelaku. Ada
ungkapan:“siapa giat pasti
dapat”. Ungkapan ini mengisyaratkan agar kita selalu istiq±mahdalam
mengerjakan sesuatu. Yakinkah kalian bahwa orang yang giat pasti dapat?
Buktikan kalau kalian hebat!
B.
Mari Berperilaku Jujur
Jujur adalah kesesuaian
sikap antara perkataan dan
perbuatan yang sebenarnya.
Apa yang
diucapkan memang itulah
yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sebenarnya.
Kejujuran sangat
erat kaitannya dengan hati
nurani. Kata hati
nurani adalah sesuatu yang
murni dan suci.
Hati nurani selalu mengajak kita kepada kebaikan dan
kejujuran. Namun, kadang, kita
enggan mengikuti hati nurani.
Bila kita melakukan
sesuatu yang tidak sesuai
hati nurani, maka
itulah yang
disebut dusta.
Apabila kita katakan
sesuatu yang tidak
sesuai dengan kenyataan,
itulah
yang dinamakan bohong. Dusta atau bohong
merupakan lawan kata jujur.
Mengapa kita harus jujur?
Jujur itu penting. Berani jujur itu hebat. Sebagai makhluk sosial,
kita memerlukan
kehidupan yang
harmonis, baik, dan
seimbang. Agar tidak
ada yang dirugikan,
dizalimi dan
dicurangi, kita harus
jujur. Jadi, untuk
kehidupan yang lebih
baik
kuncinya
adalah kejujuran. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi:
“Dari
Abdullah ibn Mas’ud r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jujur itu
membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga...” (H.R. Bukh±ri).
Ada ungkapan
yang mengatakan bahwa
“kejujuran itu mahal”.
Ya, kejujuran memang sangat mahal
karena berkata jujur itu terkadang sangat berat. Akan tetapi, agar dapat
dipercaya orang, kita harus jujur. Rasulullah saw. telah memberi contoh
nyata kepada kita.
Pada masa jahiliyah
sangat sulit mencari
orang yang jujur.
Dengan kejujuran
Rasulullah saw. menjadi
orang yang paling
terpercaya. Beliau mendapat gelar
al-Am³n (dapat dipercaya) dari bangsa Quraisy. Kejujuran berbuah kepercayaan,
sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati kita
tenang, sedangkan berbohong membuat hati jadi was-was.
Akan tetapi
kadangkala, ada orang
yang tidak suka
dengan kejujuran. Hal ini dapat terjadi kalau orang itu akan
terganggu oleh kejujuran kita itu. Meskipun demikian jangan
takut dan risau
karena lebih banyak
pihak yang mendukung kejujuran.
Kejujuran
merupakan bagian dari akhlak yang diajarkan dalam Islam. Seharusnya sifat jujur
juga menjadi identitas
seorang muslim. Katakan
bahwa yang benar
itu adalah benar dan
yang salah itu
salah. Jangan dicampuradukkan antara
yang hak dan yang batil. Allah
Swt. berfirman:
“Dan janganlah kamu campur
adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya”. (Q.S. al-Baqarah/2:42)
Hikmah atau manfaat dari perilaku jujur adalah:
1. mendapatkan kepercayaan
dari orang lain,
2. mendapatkan banyak teman,
dan
3. mendapatkan ketentraman
hidup karena tidak memiliki kesalahan terhadap orang lain.
C. Mari Berperilaku Amanah
1. Apakah Amanah itu?
Amanah artinya
terpercaya (dapat dipercaya). Amanah
juga berarti pesan yang
dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang berhak. Amanah
yang wajib ditunaikan oleh setiap orang adalah hak-hak Allah Swt., seperti
£alat , zakat, puasa, berbuat baik kepada sesama, dan yang lainnya.
Amanah berkaitan erat dengan tanggung jawab.
Orang yang menjaga amanah biasanya disebut
orang yang bertanggung jawab.
Sebaliknya, orang yang tidak
menjaga amanah disebut orang yang tidak bertanggung jawab.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menjaga am±nahitu penting.
Kalau kalian setuju dengan
pernyataan ini, mulai
sekarang kalian harus
berlatih untuk menjaga amanah. Kalian
harus berlatih untuk
bertanggung jawab. Untuk
berlatih tidak sulit. Mulailah
dari menjaga amanah yang kecil-kecil,
seperti bertanggung jawab saat
piket kebersihan. Kalian belajar dan sekolah dengan sungguh-sungguh. Itu juga
bagian dari menjaga amanah. Melaksanakan ibadah £alat juga bagian dari menjaga
amanah dari Allah Swt.
Ternyata, tanpa disadari
kalian sudah mulai
berlatih menjaga amanah. Siapa tahu
kelak di antara
kalian ada yang
mendapat am±nah untuk
menjadi seorang pemimpin. Jika
kalian berlatih mulai
dari sekarang, pada
saat menjadi pemimpin tentu tidak sulit untuk menjaga amanah.
Rasulullah saw. bersabda:
“Dari Ibnu Umar
r.a., Rasulullah saw.
bersabda:“Setiap kalian adalah
pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannnya.
Seorang kepala negara adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban
perihal rakyat yang dipimpinnya...” (H.R.
Bukh±ri dan Muslim)
Nah, sekarang saatnya
kalian mengetahui macam-macam
bentuk amanah. Amanah itu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a.
Amanah
terhadap Allah Swt. Am±nahini berupa ketaatan akan segala perintah dan menjauhi
segala larangan-Nya. Allah swt.
berfirman:
”Wahai orang-orang
yang beriman, janganlah
kalian mengkhianati Allah
dan
Rasul (Muhammad),
dan (juga) janganlah
kalian mengkhianati amanat-amanat
yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”.(Q.S. al-Anf±l/8:27).
Contoh amanah kepada
Allah Swt., yaitu menjalankan
semua yang diperintahkan dan meninggalkan
semua yang dilarangnya. Bukankah kita diciptakan oleh
Allah Swt. untuk mengabdi kepada-Nya? Orang yang mengabdi kepada-Nya berarti
telah memenuhi amanahNya. Orang
yang tidak mengabdi kepada-Nya berarti telah mengingkari amanah-Nya.
b.
Amanahterhadap
sesama manusia. Amanahini me liputi hak-hak antarsesama manusia. Misalnya,
ketika dititipi pesan atau barang,
maka kita harus menyampaikannya kepada
yang berhak. Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya Allah Swt.
menyuruh kamu untuk
menyampaikan amanahkepada yang berhak menerimanya...”.(Q.S. an-Nisa’/4:58)
c.
Amanah
terhadap diri sendiri.
Amanah ini dijalani dengan
memelihara dan menggunakan segenap
kemampuannya demi menjaga
kelangsungan hidup, kesejahteraan,
dan kebahagiaan diri. Allah Swt.
berfirman:
“Dan (sungguh
beruntung) orang yang
memelihara amanat-amanat dan janjinya”(Q.S. al-Mu’minµn/23:8)
1.
Hikmah Perilaku Amanah
Orang yang
berbuat baik kepada
orang lain, sesungguhnya
ia telah berbuat
baik kepada diri sendiri. Begitu juga
sikap am±nah memiliki dampak positif
bagi diri sendiri. Di antara hikmah amanah adalah sebagai berikut.
a. Dipercaya orang lain, ini
merupakan modal yang
sangat berharga dalam menjalin hubungan atau berinteraksi
antara sesama manusia.
b. Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.
b. Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.
c.
Hidupnya akan sukses dan
dimudahkan oleh Allah Swt.
3. Perilaku Amanah
dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku
amanahdalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan melalui kegiatankegiatan
sebagai berikut.
a. Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti
keadaan semula. Apabila kita dititipi sesuatu oleh orang lain, misalnya barang
berharga, emas, rumah, atau barang-barang lainnya, maka kita harus menjaganya
dengan baik. Pada saat barang titipan tersebut diambil oleh pemiliknya, kita
harus mengembalikannya seperti semula.
b. Menjaga rahasia.
Apabila kita dipercaya
untuk menjaga rahasia,
baik itu rahasia pribadi,
rahasia keluarga, rahasia
organisasi, atau rahasia
negara, maka kita wajib menjaganya supaya tidak bocor kepada orang lain.
c. Tidak menyalahgunakan
jabatan. Jabatan adalah am±nahyang wajib dijaga.
Apabila kita diberi
jabatan apapun bentuknya,
maka kita harus
menjaga
amanahtersebut.
Segala bentuk penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi, keluarga, atau
kelompok termasuk perbuatan yang melanggar amanah.
d.
Memelihara
semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. berupa umur, kesehatan, harta
benda, ilmu, dan sebagainya. Semua nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. kepada
umat manusia adalah am±nahyang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya
D.Mari Berperilaku Istiqamah
1. Pengertian Istiqamah
Istiqamah berarti sikap kukuh
pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan. Dalam makna yang luas,
istiqamah adalah sikap teguh dalam
melakukan suatu kebaikan, membela
dan mempertahankan keimanan dan keislaman,
walaupun menghadapi berbagai macam
tantangan dan godaan.
Seseorang yang mempunyai
sifat Istiqamah bagaikan
batu karang yang berada di tengah-tengah lautan yang
tidak tergeser sedikit pun, meskipun dihantam oleh gelombang yang sangat besar.
Istiqamah terwujud karena
adanya keyakinan akan
kebenaran dan siap menanggung risiko. Sikap ini wajib
dimiliki setiap muslim, termasuk kita sebagai pelajar. Istiqamah dapat membantu
kita untuk membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Oleh
karena itu, kita sebagai pelajar harus memberikan contoh yang
baik kepada siapa
saja dalam kehidupan
kita sehari-hari, baik
di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar. Allah
Swt. berfirman:
“Sesungguhnya
orang-orang yang berkata
Tuhan kami adalah
Allah, kemudian mereka tetap
istiqmah, tidak ada
rasa khawatir pada
mereka, dan mereka
tidak (pula) bersedih hati”. (Q.S. al- Ahqaf/46:13)
Ayat di atas
menjelaskan sikap orang-orang istiq±mah, yaitu
menepati dan mengikuti
garis-garis yang telah ditentukan oleh agama, menjalankan semua perintah Allah
Swt. dan meninggalkan semua larangan-Nya. Orang yang semacam itu tidak
perlu khawatir terhadap
diri mereka di
hari kiamat karena
Allah Swt. menjamin keselamatan mereka.
2.
Hikmah Perilaku Istiqamah
Di antara hikmah perilaku istiq±mah adalah
sebagai berikut.
a. Orang yang istiqamah akan dijauhkan
oleh Allah Swt.
dari rasa takut
dan sedih sehingga dapat
mengatasi rasa sedih
yang menimpanya, tidak
hanyut dibawa kesedihan dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa
yang akan datang.
b. Orang yang istiqamah akan mendapatkan
kesuksesan dalam kehidupan
di dunia karena ia tekun dan ulet.
c. Orang yang istiqamah dan selalu
sabar serta mendirikan £alat akan
selalu dilindungi oleh Allah swt.
3. Perilaku Istiqamah dalam
Kehidupan Sehari-hari
Perilaku istiqamah dapat
diwujudkan melalui kegiatan:
a. selalu menjalankan
perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya
dalam keadaan apa pun dan di mana pun;
b. melaksanakan £alat
tepat pada waktunya;
c. belajar terus-menerus
hingga paham;
d. selalu menaati peraturan,
baik yang ada di rumah, sekolah, maupun
di masyarakat;
e. selalu menjalankan
kewajibannya dengan rasa
senang dan nyaman,
tidak merasa dipaksa atau dibebani.
Rangkuman
1. Jujur adalah
kesesuaian sikap antara
perkataan dan perbuatan
yang sebenarnya.
2. Hikmah atau manfaat
perilaku jujur adalah akan dipercaya orang lain dan mendapatkan banyak teman.
3. Hidupnya tenteram karena
tidak memiliki kesalahan dengan orang lain.
4. Amanah artinya terpercaya
(dapat dipercaya).
5. Amanah ada tiga
macam, yaitu: am±nah
terhadap Allah Swt.
Amanah terhadap sesama manusia, dan am±nah terhadap sendiri.
6. Amanah dapat diwujudkan
melalui perbuatan, seperti
menjaga titipan, rahasia, tidak
menyalahgunakan jabatan, menunaikan
kewajiban dengan baik, dan
memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt.
7. Istiqamah berarti tegak,
lurus, tekun, dan ulet.
8. Istiqamah dapat
diwujudkan melalui perbuatan:selalu menjalankan perintah dan menjauhi
larangan-Nya, melaksanakan £alat tepat waktu, belajar secara terus menerus,
selalu menaati peraturan
yang ada di
sekolah, dan selalu menjalankan kewajiban.
Ayo Berlatih
I.
Penerapan
Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
perilaku kalian!
No
|
Pernyataan
|
Iya
|
Tidak
|
1.
|
Saya yakin
kalau saya jujur, saya akan dipercaya orang lain.
|
||
2.
|
Saya yakin
bahwa kejujuran itu akan membawa kebaikan.
|
||
3.
|
Saya percaya
bahwa orang yang jujur tidak akan memiliki teman.
|
||
4.
|
Saya meyakini
bahwa apabila suatu daerah
dipimpin oleh
orang yang am±nah, pasti akan
maju.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar