Bab
3
Semua
Bersih Hidup Jadi Nyaman
A.
Mari
Renungkan
“Kebersihan
itu sebagian dari iman.” (H.R. Muslim).
Hadis tersebut
menegaskan betapa pentingnya kebersihan bagi orang yang beriman. Orang akan
disebut beriman kalau ia peduli dengan kebersihan.
Kebersihan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang
tidak bias dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Tidak akan terwujud
kenyamanan tanpa adanya kebersihan. Kebersihan di sini meliputi: diri sendiri,
pakaian, lingkungan dan yang lainnya.
Islam menaruh
perhatian sangat tinggi pada masalah kebersihan atau kesucian, baik kebersihan
dari najis maupun kebersihan dari hadas. Pada bagian ini kalian
akan mempelajari tentang ketentuan-ketentuan dari kebersihan itu. Sebelum
belajar tentang ¯ah±rah, coba amati perilaku hidup bersih yang kalian
alami sehari-hari. Kemudian presentasikan hasil pengamatan kalian di depan
kelasmu!
B.
Mari
Mengamati
Amati gambar ini, kemudian
berikan tanggapan mu!
C. Ingin Tahu Tentang Taharah
Tahukah kalian apa itu ¯ah±rah? Apakah kalian
sudah terbiasa melakukan ¯ah±rah? ¯ah±rah artinya bersuci dari najis
dan hadas. Najis adalah kotoran yg menjadi sebab terhalangnya
seseorang untuk beribadah kepada Allah Swt. Sedangkan hadas adalah
keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh £alat
, tawaf, dan lain sebagainya.
Apa saja yang harus dibersihkan?. Semua harus
dibersihkan, termasuk badan, pakaian, tempat dan lingkungan yang menjadi tempat
segala aktivitas kita.
Lebih-lebih tempat yang kita gunakan untuk melaksanakan ibadah £alat
. Lokasi ibadah ini harus
suci dari najis dan bersih dari segala kotoran pasti akan
menjadi lebih sempurna dan bermakna.
°ah±rah meliputi
2 hal yaitu: ¯ah±rah dari najis dan ¯ah±rah dari hadas.
°ah±rah dari najis maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari najis.
Ada tiga macam najis, yaitu najis mukh±ffafah, najis
Mut±wassi¯ah, dan najis mugala«ah.
Najis mukh±ffafah adalah najis yang ringan, seperti air seni bayi laki-laki
yang belum berumur dua tahun dan belum makan apapun kecuali air susu ibu. Cara
menyucikannya sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air yang
suci pada permukaan yang terkena najis.
Najis mutawassi¯ah adalah
najis pertengahan. Contoh najis jenis ini adalah darah, nanah,
air seni, tinja, bangkai binatang, dan sebagainya. Najis jenis ini ada
dua macam, yaitu najis hukmiyyah dan najis ‘ainiyyah. Najis
hukmiyyah diyakini adanya tetapi tidak nyata wujudnya (©atnya), bau
dan rasanya. Cara menyucikannya adalah cukup dengan mengalirkan air pada benda
yang terkena najis. Sedangkan najis ‘ainiyyah adalah najis yang
tampak wujudnya (©at-nya) dan bisa diketahui melalui bau maupun rasanya.
Cara menyucikannya adalah dengan menghilangkan zat, rasa, warna, dan baunya
dengan menggunakan air yang suci.
Najis mugala«ah adalah najis yang berat. Najis
ini bersumber dari anjing
dan babi. Cara menyucikkannya melalui beberapa tahap, yaitu dengan membasuh
sebanyak tujuh kali. Satu kali diantaranya menggunakan air yang dicampur dengan
tanah.
Nah, kalian sudah
mengetahui cara bersuci dari najis. Selanjutnya, bagaimana cara bersuci dari hadas? Hadas ada dua macam, yaitu hadas
kecil dan hadas
besar.
Aktivitas
Siswa :
1.
Mencari contoh najis mukh±ffafah dalam kehidupan sehari-hari dan cara membersihkannya!
2.
Mencari contoh najis mut±wassi¯ah dalam kehidupan sehari-hari dan cara membersihkannya!
3.
Mencari contoh najis mugala«ah dalam kehidupan sehari-hari dan cara membersihkannya!
Kita terkena hadas kecil apabila
mengalami/melakukan salah satu dari 4 hal, yaitu:
1.
Keluar sesuatu dari qubul (kemaluan) dan dubur,
2.
Hilang akal (contoh tidur),
3.
Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrim, dan
4.
Menyentuh qubul (kemaluan) dan dubur dengan telapak tangan.
Cara menyucikan hadas kecil dengan ber-wu«u.
Apabila tidak ada air atau karena sesuatu hal, maka bisa dengan tayammum.
Bagaimana dengan hadas besar? Kita terkena hadas
besar apabila mengalami/
melakukan
salah satu dari enam perkara, yaitu:
1.
Berhubungan suami istri (setubuh),
2.
Keluar mani,
3.
Haid (menstruasi),
4.
Melahirkan,
5.
Nifas, dan
6.
Meninggal dunia.
Cara menyucikannya adalah dengan mandi wajib, yaitu
membasahi seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Apabila tidak ada
air atau karena sesuatu hal, maka bias dengan tayamum.
Masalah hadas besar bagi perempuan menjadi
sangat penting dan menarik untuk dipelajari. Perempuan mengalami peristiwa
khusus yang tidak dialami oleh seorang laki-laki. Seorang perempuan mengalami
peristiwa haid, nifas, dan terkadang isti¥±«ah. Semakin
penasaran, bukan? Jawabannya dapat kalian temukan pada penjelasan berikut ini.
Darah yang keluar dari rahim perempuan ada beberapa
macam. Ada yang dinamakan haid, nifas, dan isti¥±«ah.
Pertama darah
haid, yaitu darah yang keluar pada perempuan saat kondisi sehat. Adapun
ciri-ciri secara umum adalah kental, hangat, baunya kurang sedap, hitam, merah
tua, kemudian berangsur-angsur menjadi semakin bening. Kalau kamu sudah
mengalami haid, maka bersyukurlah. Itu artinya organ-organ kewanitaanmu
sudah berfungsi secara normal.
Kapan perempuan mengalami haid?
Sebagian perempuan ada yang sudah mengalami haid saat
mulai berumur 9
tahun.
Namun, rata-rata mereka mengalaminya pada usia belasan tahun.
Berapa lama masanya haid?
Masa haid minimal adalah sehari semalam,
biasanya 6 atau 7 hari, dan paling lama adalah 15 hari. Kalau setelah 15 hari
darah masih terus keluar, maka darah itu merupakan darah isti¥±«ah (penyakit).
Apabila kalian ada yang mengalami kondisi ini, segeralah berkonsultasi dengan
dokter.
Perlu diingat bahwa perempuan yang sedang haid tidak
boleh melaksanakan £alat , puasa, membaca dan menyentuh/memegang al-Qur’±n,
¯aw±f, berdiam diri di masjid, berhubungan suami istri, dan cerai dari
suami.
Kedua darah
nifas, yaitu darah yang keluar sesudah melahirkan, setelah kosongnya rahim
dari kehamilan, meskipun hanya segumpal darah. Sedikit atau banyaknya darah nifas
juga bervariasi. Ada yang hanya satu tetes, keluar sehari, atau dua hari.
Rata-rata perempuan mengeluarkan darah nifas selama 40-an hari, dan paling lama
60 hari. Adapun cara mandi wajib untuk perempuan yang nifas sama
sebagaimana mandinya haid.
Ketiga darah
isti¥±«ah, yaitu darah yang keluar tidak pada hari-hari haid dan nifas
karena suatu penyakit. Darah isti¥±«ah ada empat macam yaitu:
1.
Keluar kurang dari masa hai«;
2.
Keluar lebih dari masa hai«;
3.
Keluar sebelum usia hai« atau setelah masa menopause;
4.
Keluar lebih lama dari maksimal masa nifas.
Seorang perempuan yang mengeluarkan darah is¯i¥±«ah
tetap harus melaksanakan kewajiban £alat dan puasa. Apabila hendak £alat
maka bersihkan darah itu, pakailah pembalut, kemudian ambillah air wu«u.
D.
Bagaimana
Cara Taharah
Tata cara ¯ah±rah dari najis sudah
dijelaskan di awal bab ini, sedangkan tata cara ¯ah±rah dari hadas
meliputi: mandi wajib, wu«u dan, tayammum. Adapun sarana yang
dapat digunakan untuk ¯ah±rah, yakni: air, debu, dan batu.
Pada umumnya, orang bersuci menggunakan air. Adapun
air yang bisa dipakai untuk bersuci adalah air yang suci sekaligus menyucikan.
Air jenis ini merupakan air yang bersumber dari alam, baik yang keluar dari
bumi maupun yang turun dari langit, seperti air sumur, air sungai, air hujan,
air laut, air danau, air embun, air salju, dan sebagainya.
Di bawah ini akan dijelaskan secara rinci tata cara ¯ah±rah
dari hadas.
1.
Mandi Wajib
Mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadas
besar. Sering disebut
juga
mandi jan±bat/ junub. Adapun cara mandi wajib adalah sebagai berikut.
a. Niat mandi untuk menghilangkan hadas besar.
jika dilafalkan maka
bacaanya sebagai berikut :
“Saya
niat mandi menghilangkan hadas besar karena Allah ta’ala”.
b. Menghilangkan najis apabila terdapat di
badannya seperti bekas tetesan darah.
c. Membasahi seluruh
tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pada saat mandi wajib, kita
juga disunahkan untuk mambaca basmalah, mencuci kedua tangan sebelum dimasukkan
ke dalam bejana, ber-wu«u terlebih dahulu, mendahulukan yang kanan dari
yang kiri, menggosok tubuh, dan sebagainya.
2.
Wu«u
Wu«u adalah cara
bersuci untuk menghilangkan hadas kecil. Adapun tata cara wu«u adalah
sebagai berikut.
a. Niat
dalam hati, jika dilafalkan maka bacaannya sebagai berikut :
“Saya niat wu«u menghilangkan hadas
kecil karena Allah ta’ala”.
b. Disunahkan mencuci
kedua telapak tangan, berkumur-kumur dan membersihkan lubang hidung.
c. Membasuh muka.
d. Membasuh kedua tangan sampai siku.
e. Mengusap kepala.
f. Disunahkan membasuh telinga.
g. Membasuh kaki sampai mata kaki.
h. Tertib (dilakukan secara berurutan).
i. Berdoa setelah wu«u.
3.
Tayammum
Apakah tayammum itu? Tayammum adalah
pengganti wu«u atau mandi wajib. Hal ini dilakukan sebagai rukh¡ah (keringanan)
untuk orang yang tidak dapat memakai air karena beberapa halangan (‘u©ur).
Untuk lebih mudah memahaminya bacalah ilustrasi berikut ini.
Suatu ketika, kita sedang memiliki hadas kecil
atau besar. Sementara kita harus segera £alat. Namun, pada saat itu
tidak tersedia air atau tidak bisa menggunakan air karena sesuatu hal. Nah,
solusinya adalah tayammum dengan menggunakan debu yang suci. Tidak
sulit, bukan?
Jadi, tayammum dilakukan dengan menggunakan
sarana debu yang suci. Debu ini digunakan sebagai pengganti air. Apabila kita
berada di dalam pesawat atau kendaraan, debu yang digunakan untuk tayammum cukup
mengusap debu yang adab di dinding pesawat atau kendaraan.
Cara ini boleh dilakukan jika:
a.
Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya.
b.
Berhalangan menggunakan air, misalnya karena sakit.
c.
Telah masuk waktu £alat .
Ber-tayammum
itu mudah, caranya adalah sebagai berikut.
a. Niat
(untuk dibolehkan mengerjakan £alat );
“Aku
niat bertayammum untuk dapat mengerjakan £alat, karena Allah ta’ala”.
b. Mengusap muka dengan tanah (debu yang
suci);
c. Mengusap tangan kanan hingga siku-siku
dengan debu;
d. Mengusap tangan kiri hingga siku-siku
dengan debu
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 3.6. Meletakkan kedua
telapak tangan pada debu/tanah
Gambar 3.7. Mengusapkan tanah
atau debu ke muka
Gambar 3.8. Mengusapkan tanah ke
tangan kanan sampai siku
Gambar 3.9. Mengusapkan tanah ke
tangan kiri sampai siku
E. Hikmah Taharah
Betapa pentingnya bersuci (¯ah±rah) dalam
kehidupan kita, baik dari najis maupun dari hadas. Bersuci memiliki
keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Keutamaankeutamaan itu, antara lain:
1.
Orang yang hidup bersih akan terhindar dari segala macam penyakit karena
kebanyakan sumber penyakit berasal dari kuman dan kotoran.
2.
Rasulullah saw. bersabda bahwa orang yang selalu menjaga wu«u akan bersinar
wajahnya kelak saat dibangkitkan dari kubur.
3.
Dapat dijadikan sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
4.
Rasulullah saw. menegaskan bahwa kebersihan itu sebagian dari iman dan ada ungkapan
bijak pula yang mengatakan ”kebersihan pangkal kesehatan”.
5.
Kebersihan akan membuat kita menjalani hidup dengan lebih nyaman.
Bacalah cerita berikut!
Rangkuman
1.
°ah±rah artinya bersuci, baik dari najis maupun dari hadas.
2.
Darah yang keluar dari rahim perempuan yang menyebabkan hadas besar adalah
haid, wil±dah (melahirkan), dan nifas.
3.
Tayammum adalah mengusap kedua tangan dengan debu yang suci. Tayammum
adalah pengganti wu«u dan mandi wajib dengan syarat-syarat tertentu.
4.
Rukun Tayammum: niat, mengusap muka dengan tanah, mengusap kedua tangan
sampai siku-siku dengan tanah, tertib.
5.
Mandi wajib (junμb/jan±bat) adalah mengalirkan air yang suci ke seluruh badan disertai dengan niat untuk menghilangkan hadas
besar.
6.
Rukun mandi wajib adalah niat dan mengalirkan air ke seluruh badan sampai rata.
7.
Istinj± adalah bersuci sesudah buang air besar atau buang air kecil. Istinj±
bias dilakukan dengan air atau batu.
8.
Kita harus senantiasa menjaga kebersihan dan kesucian di mana dan kapan pun. Baik
suci dari najis, maupun suci dari hadas.
Ayo
Berlatih
I Penerapan
1.
Isilah kolom di bawah ini dengan menyebutkan contoh hadas kecil atau besar
dan cara menyucikannya!
Peristiwa yang
terjadi
|
Jenis hadast
|
Cara menyucikannya
|
hilang akal (misalnya
tidur)
|
hadas kecil
|
ber-wu«u
atau
bertayammum
|
3.
Isilah kolom di bawah ini dengan menyebutkan contoh najis dan cara
membersihkanya!
Peristiwa yang
terjadi
|
Jenis najis
|
Cara menyucikannya
|
terkena kotoran cicak
|
mutaw±si¯ah
|
menyucikan sampai hilang
bau, rasa dan warnanya
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar