BAB 4
Indahnya Kebersamaan
dengan Berjamaah
A.
Mari Renungkan
Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam. Di masjid mereka
saling berdekatan, bertatapan, berjabatan
tangan, bersapa, dan
berpautan hati demi mewujudkan semangat ukhuwah (Menjalin
persatuan).
Rasa persatuan yang paling indah adalah persatuan dan kebersamaan
orang yang £alatberjamaah. £alatdipimpin satu imam, sama-sama bermunajat hanya
kepada Allah Swt.,
membaca kitab suci
yang satu, dan
menghadap ke kiblat yang sama. Mereka melakukan amal yang
sama, rukuk dan sujud kepada Allah Swt. Subhanallah.
B.
Ayo Shalat Berjamaah !
Tahukah kamu apakah £alatberjamaah itu? £alatberjamaah adalah
£alatyang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah
seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum.
Nah, £alatlima waktu yang kita lakukan sangat diutamakan untuk
dikerjakan secara berjamaah, bukan
sendiri-sendiri (munfarid). Kalian
perlu tahu bahwa hukum £alatwajib berjamaah adalah
sunnah muakkadh, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan,
sebagian ulama mengatakan
hukum £alat berjamaah adalah fardhu kifayah.
Keutamaan £alat berjamaah bila dibandingkan ¡alat munfaridadalah
dilipatkan
27 derajat. Hadis Rasulullah saw.:
“Dari Ibnu
Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda,
“£alat berjamaah lebih utama
dibandingkan
£alat sendirian dengan dua puluh tujuh
derajat.”(H.R. Bukhari
dan Muslim)
Keistimewaan lain bagi orang yang rajin £alatberjamaah adalah akan
dibebaskan oleh Allah Swt. dari api
neraka. Perhatikan keterangan dari hadis berikut ini.
“Dari Anas
bin Malik r.a.,
dari Nabi Muhammad
saw., sesungguhnya beliau bersabda: “Barangsiapa
£alat di masjid
dengan berjamaah selama
empat puluh malam, dan
tidak pernah tertinggal
pada rakaat pertama
dari £alat Isya,
maka Allah akan membebaskan
baginya dari api neraka.”
(H.R. Ibnu Majah).
Apakah
kalian ingin mengetahui lebih jauh mengenai £alatberjamaah? Bacalah
pembahasan
berikut ini.
1. Syarat Sah
£alat Berjamaah
£alat
berjamaah sah apabila memenuhi syarat
sebagai berikut :
a.
Ada imam.
b.
Makmum berniat untuk mengikuti imam.
c.
£alatdikerjakan dalam satu majelis.
d.
£alatmakmum sesuai dengan £alat-nya imam.
Kedudukan
imam dalam £alat berjamaah sangat penting. Dia akan menjadi pemimpin seluruh
jamaah £alat sehingga untuk menjadi
imam ada syarat tersendiri. Syarat yang dimaksud
adalah :
a. Mengetahui syarat dan rukun £alat, serta
perkara yang membatalkan £alat,
b. Fasih dalam membaca ayat-ayat al-Qur'±n,
c. Paling luas wawasan agamanya dibandingkan
yang lain,
d. Berakal sehat,
e. Ballig,
f. Berdiri pada posisi paling depan,
g. Seorang
laki-laki (perempuan juga
boleh jadi imam
kalau makmumnya perempuan semua),
dan
h. Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.
Sedangkan
syarat-syarat menjadi makmum adalah seperti berikut.
a. Makmum berniat mengikuti imam,
b. Mengetahui gerakan £alatimam,
c. Berada dalam satu tempat dengan imam,
d. Posisinya di belakang imam, dan
e. Hendaklah £alatmakmum sesuai dengan
£alatimam, misalnya imam £alat Asar makmum juga £alat Asar
2
Makmum Masbµq
Makmum Masbµq adalah makmum
yang tidak sempat
membaca surat alFatihah bersama
imam di rakaat pertama. Lawan katanya adalah makmum muwafiq, yakni makmum
yang dapat mengikuti seluruh rangkaian £alat berjamaah
bersama imam.
Jika kalian dalam
kondisi ketinggalan berjamaah
seperti ini, perlu kecermatan dalam tata cara menghitung jumlah rakaat. Untuk
itu, perhatikan beberapa ilustrasi peristiwa berikut. Penjelasan ini sangat
penting, siapa tahu kalian mengalaminya:
Ilustrasi 1
Pada saat makmum
datang untuk berjamaah £alat Asar, imam
masih berdiri pada rakaat
pertama. Makmum berniat, takbiratul i¥r±m,dan membaca al-F±ti¥ah. Namun,
sebelum selesai membaca al-Fatihah imam rukuk, maka dalam keadaan ini makmum harus
segera rukuk mengikuti
imam tanpa harus
menyelesaikan bacaan
al-Fatihah. Makmum semacam
ini masih dinyatakan
mendapatkan seluruh rakaat bersama imam.
Jadi, Pada saat
imam menutup £alat dengan salam,
makmum tersebut ikut salam.
Ilustrasi
2
Pada
saat makmum datang
untuk berjamaah £alat 'A£ar, imam
sedang rukuk untuk rakaat
pertama. Makmum berniat, takbiratul ihram, dan membaca al-Fatihah meskipun hanya
satu ayat. Lalu,
makmum segera rukuk
mengikuti imam tanpa harus
menyelesaikan bacaan al-Fatihah.
Makmum semacam ini
masih dinyatakan mendapatkan seluruh
rakaat bersama imam.
Jadi, pada saat
imam menutup £alatdengan salam,
makmum tersebut ikut salam.
Ilustrasi 3
Pada
saat makmum datang
untuk berjamaah ¡alat
asar, imam sedang i‘tidal atau sujud untuk rakaat
pertama. Makmum berniat, takbiratul ihram, dan langsung i‘tidal atau sujud
bersama imam. Pada
saat imam menutup £alat dengan salam, makmum berdiri lagi untuk menambah
kekurangan rakaat yang belum selesai.
1. Halangan £alat Berjamaah
£alat
berjamaah dapat ditinggalkan,
kemudian melakukan £alat
sendirian (munfarid). Faktor yang
menjadi halangan itu adalah :
a. Hujan yang mengakibatkan susah menuju ke
tempat £alatberjamaah,
b. Angin kencang yang sangat membahayakan,
c. Sakit yang mengakibatkan susah berjalan
menuju ke tempat £alat berjamaah,
d. Sangat ingin buang air besar atau buang air
kecil, dan
e. Karena baru makan makanan yang baunya sukar
dihilangkan, seperti bawang, petai, dan jengkol.
C.
Tata Cara Shalat Berjamaah
Berdasarkan
ketentuan di atas, praktik £alatwajib berjamaah adalah sebagai berikut.
1. £alat berjamaah diawali
dengan adzan dan iqamah, tetapi
kalau tidak memungkinkan cukup dengan iqamah saja.
2. Barisan £alat(£af) di
belakang imam diisi oleh
jamaah laki-laki, sementara
jamaah perempuan berada di belakangnya.
3. Di dalam
melaksanakan £alat berjamaah seorang imam membaca bacaan £alat ada yang
nyaring (jahr) dan ada yang dilirihkan (sir). Bacaan yang dinyaringkan adalah:
a. Bacaan takbiratul ikhram, takbir intiqal,
tasmi’,dan salam;
b. Bacaan al-Fatihah dan ayat-ayat al-Qur'an pada dua
rakaat pertama £alat Magrib, Isya, dan Subuh. Begitu juga dengan £alat
Jumat, gerhana, istisqa, ’³dain(dua hari raya), Tarawih dan Witir;
c. Bacaan
amin bagi imam
dan makmum setelah
imam selesai membaca alF±tihahyang dinyaringkan.
4. Makmum harus
mengikuti gerakan imam
dan tidak boleh
mendahului gerakan imam;
5. Setelah salam,
imam membaca ©ikir dan doa
bersama-sama dengan makmum atau membacanya sendiri-sendiri.
D. Pembiasaan Shalat Berjamaah
Perbandingan pahala antara £alatsendirian dan dengan
£alatberjamaah, yaitu
satu berbanding 27 derajat. Hal ini karena £alat berjamaah memiliki
keutamaan, yaitu:
1. menjalin silaturahmi
antarsesama;
2. mengajarkan hidup
disiplin, saling mencintai, dan menghargai;
3. menjaga persatuan,
kesatuan, dan kebersamaan;
4. menahan dari kemauan
sendiri (egois);
5. mengajarkan kepatuhan
seorang muslim kepada pimpinannya.
Sikap kecintaan kepada £alat berjamaah dapat
diwujudkan melalui perilaku sebagai berikut.
1. Ketika masuk
waktu £alat segera menuju ke
masjid dan mengumandangkan atau mendengarkan adzan.
2. Ketika mendengar adzan
segera menuju masjid.
3. Mengajak teman-temannya
untuk £alat berjamaah.
4. Suka menjalin tali silaturahmi antara sesama di
masjid.
5. Senang mendatangi majelis
taklim untuk menuntut ilmu agama.
6. Tidak suka
membeda-bedakan status sosial
seseorang, karena kedudukannya sama di hadapan Allah Swt.
7. Taat kepada
pimpinan selama tidak
melakukan kesalahan. Apabila
pimpinan salah kita wajib
mengingatkan ke jalan
yang benar, temasuk
di dalam taat kepada kedua orang tua dan guru.
8. Menjaga persatuan dan
kesatuan.
Rangkuman
1. £alat berjamaah adalah
£alat yang dikerjakan oleh
dua orang atau
lebih secara bersama-sama dan
salah seorang menjadi
imam sedang yang
lainnya menjadi makmum. 2. Hukum
£alat berjamaah adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.
Sebagian ulama menyatakan
hukum £alat berjamaah fardhu kifayah.
3. Untuk menjadi imam harus
memenuhi syarat, antara lain mengetahui syarat dan rukun £alat,
serta perkara yang
membatalkan £alat, fasih membaca al-Qur'an, paling
tinggi ilmunya di
bandingkan yang lain,
berakal sehat, dan ballig.
4. Masbµq, yaitu
orang yang mengikuti
imam tetapi tidak
sempat membaca surat al-Fatihah
bersama imam di rakaat pertama.
5. Keutamaan £alat
berjamaah adalah menjalin
silaturahmi antarsesama,
mengajarkan hidup disiplin, mencintai dan menghargai, menjaga persatuan
dan kesatuan, menahan
dari kemauan sendiri
(egois), dan patuh
kepada pemimpinnya.
6. Sikap kecintaan kepada £alat berjama’ah dapat diwujudkan melalui
perilaku sebagai berikut:
a. Ketika masuk waktu £alat segera menuju masjid dan
mengumandangkan atau mendengarkan adzan.
b. Ketika mendengar adzan segera menuju masjid.
c. Mengajak teman-temannya untuk £alat berjama’ah.
d. Suka menjalin tali silaturrahim antara sesama di
masjid.
e. Senang mendatangi
majlis-majlis ta’lim untuk menuntut ilmu agama.
f. Tidak suka membeda-bedakan status sosial manusia, karena
ia berkeyakinan bahwa kedudukannya sama di hadapan Allah Swt.
g. Taat kepada
pimpinan selama tidak
melakukan kesalahan, dan
apabila pimpinan kita salah,
maka kita wajib
mengingatkan ke jalan
yang benar temasuk di dalam taat
kepada kedua orang tua dan guru.
h. Menjaga persatuan dan
kesatuan.
Ayo Berlatih
I.
Penerapan
1.
Berilah tanda centang (v) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
perilaku kalian!
No
|
Pernyataan
|
Iya
|
Tidak
|
1.
|
Saya
yakin £alat berjamaah itu lebih baik dari £alat sendirian.
|
||
2.
|
Saya
selalu melaksanakan £alat jamaah setiap waktu Magrib dan Isya.
|
||
3.
|
Saya
senang dengan £alat berjamaah karena banyak teman.
|
||
4.
|
Saya
meyakini bahwa £alat tidak perlu berjamaah karean ibadah saya terlihat orang
lain.
|
||
5.
|
Saya
meyakini bahwa saya bisa melaksanakan £alat berjamaah setiap waktu.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar